1. Starting XI tahun 2013 menurut FIFA. FIFA banyak memasukkan pemain yang tidak layak, seperti Dani Alves, Xavi, Ramos.
Dani Alves seharusnya diganti Lahm atau Pizsczek! Lalu bagaimana dengan yang kiri kalau Lahm dikanan? Jelas, Alaba! Lagi pula Lahm hampir selalu di kanan ketika 2013, bukan di kiri sebagaimana yang FIFA rilis.
Lahm better than Alves in 2013, Lahm lebih aktif membantu menyerang dan juga bertahan. Bahkan Alves masih kalah dengan Pizsczek, Pizsczek memberikan 4 gol dan 12 assist dalam 56 pertandingan, sedangkan Alves hanya 1 gol dan 7 assist dalam 48 pertandingan, menang kartu kuning saja (6). Alaba 10 gol dan 7 assist dari 44 pertandingan.
Lihat http://espnfc.com/player/_/id/72928/philipp-lahm?cc=4716
http://espnfc.com/player/_/id/100957/lukasz-piszczek?cc=4716
http://espnfc.com/player/_/id/118444/david-alaba?cc=4716
http://espnfc.com/player/_/id/30901?cc=4716
Lalu ada penempatan Ramos yang sangat membingungkan penulis. Mengapa tidak Dante? Atau Hummels atau Boateng. Jika dilihat dari statistik, Ramos termasuk bek yang sering bermain kasar sehingga dapat kartu kuning bahkan merah. Ok Hummels ceroboh, tapi paling tidak tidak separah Ramos.
Lihat statistiknya http://espnfc.com/player/_/id/95290/jerome-boateng?cc=4716
http://espnfc.com/player/_/id/84627/mats-hummels?cc=4716
http://espnfc.com/player?id=41579&cc=4716
http://espnfc.com/player/_/id/130165?cc=4716
http://espnfc.com/player/_/id/98141/neven-subotic?cc=4716
Selanjutnya ada Xavi yang mengapa bukan Schweini atau Gundogan? Jelas pada tahun 2013, Schweini - Gundogan performnya berada diatas Xavi. Xavi sudah hampir tersaingi dengan pemain baru yang berposisi sama dengannya pada tahun itu.
Lihat statistiknya http://espnfc.com/player/_/id/27014/bastian-schweinsteiger?cc=4716
http://espnfc.com/player/_/id/131424/ilkay-g%C3%BCndogan?cc=4716
http://espnfc.com/player/_/id/12907?cc=4716
Selain itu, Liga Champions 2012-2013 juga membuktikan bahwa permainan gemilang Dortmund & FC Bayern mengalahkan permainan Madrid & Barca. Barca bahkan kalah telak dengan agregat 0-7 melawan FC Bayern, Barca kalah segala posisi.
2. Keanehan kedua adalah gelar pemain terbaik dunia tahun 2013 diberikan kepada Ronaldo. Yang mana seharusnya paling pantas untuk Ribery. Ok Ronaldo lebih banyak mencetak gol, tetapi dia bisa ditempatkan sebagai striker! Berbeda dengan Ribery yang selalu berada di posisi sayap yang peluang mencetak golnya lebih sedikit. Ronaldo juga tentunya tidak bermain sendiri, masih ada Ozil dan kawan lainnya yang membantunya mencetak gol. Ronaldo tidak dapat bisa meloloskan Madrid dari jegalan Dortmund di Liga Champions 2012-2013, bahkan melawan Barca yang sering bertemu saja masih terseok-seok. Berbeda dengan Ribery yang sangat sangat berkontribusi untuk timnya. Ribery menjadi aktor utama di liga champions terutama ketika melibas Barcelona 7-0, dan juga Dortmund di Final.
Ronaldo tahun 2013 dengan Madrid tanpa gelar juara, sedang Ribery? Ribery memberikan 5 gelar (Bundesliga, DFB Pokal, DFL Supercup, Liga Champions, UEFA Supercup). Bandingkan juga dengan di situs ini http://www.telegraph.co.uk/sport/football/10568224/Ballon-dOr-2013-Lionel-Messi-Cristiano-Ronaldo-and-Franck-Riberys-2013-performance-compared.html Jelas terlihat dari berbagai macam aspek yang disajikan, Ribery memenangkan 17 aspek, Ronaldo hanya 7, dan Messi hanya 4. Jelas terlihat betapa timpangnya.
Ribery juga dianugerahkan sebagai pemain terbaik UCL 2013, pemain terbaik Eropa versi UEFA, pemain terbaik di Supercup 2013, pemain terbaik Bundesliga 2013.
Penulis rasa terpilihnya Ronaldo adalah hanya karena jumlah gol terbanyak dan subyektif, tidak objektif.
FIFA sangat berbeda jika dibandingkan pihak lain yang memberikan gelar pemain terbaik dunia tahun 2013 versi Kicker dan pemain terbaik Eropa 2013 versi UEFA. Kicker dan UEFA adalah berdasarkan jurnalis, bukan kapten tim dan pelatih. Mengapa jurnalis? Karena jurnalis lebih memungkinkan mendapatkan semua berita ter-update ketimbang kapten tim & pelatih. Kapten tim & pelatih malah sangat memungkinkan untuk memilih secara subjektif, memilih tanpa membandingkan permainan para pemain di tahun tersebut, lihat http://www.goal.com/id-ID/news/1071/internasional/2014/01/14/4542584/voting-ballon-dor-jurnalis-pilih-franck-ribery?ICID=OP dan http://www.goal.com/id-ID/news/1071/internasional/2014/01/14/4542553/voting-ballon-dor-terungkap-banyak-pelatih-dukung-pemainnya?ICID=HP_HN_1
Sebenarnya ini tidak baru sekali ini terjadi, tapi juga pernah ketika 2010 FIFA menganugerahkan Messi sebagai pemain terbaik dunia tahun 2010, yang padahal masih ada Sneijder yang jauh lebih pantas. Ada apa dengan FIFA? Penulis memang suporter FC Bayern, tetapi penulis pastikan bahwa penulis objektif dengan melihat fakta yang sudah terjadi, dan penulis rasa penulis sangat setuju dengan pernyataan Platini di GOAL.COM yang mana mengatakan bahwa "I think if Franck didn't win it in the year when he won all the titles, there is a problem, as was the case with the Spanish players in 2010. There is something that has changed in the Ballon d'Or since it went to Fifa."
Dan bagi penulis, dua orang korban FIFA, Ribery dan Sneijder adalah pemain terbaik dunia tahun 2013 dan 2010 yang sesungguhnya. FIFA harusnya kembali ke konteks nama penghargaan men's world player of the year (bukan topscorer of the year) dan FIFA World XI. Dan pertanyaannya adalah men's world player of the year hanya berdasarkan gol sajakah? Sesimple itukah?
FIFA sudah diberi kepercayaan untuk mengambil alih Ballon d'Or ini semenjak tahun 2010, sudah seharusnya pula untuk membuatnya lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya & bukan sebaliknya. Menurut penulis, FIFA membuat kemunduran, sangat memalukan jika dibandingkan dengan Ballon d'Or tahun 1956 - 2009, pemilihnya tidak eligible sehingga yang dipilih pun tidak eligible.
Jikalau tidak setuju, mari berdiskusi di kolom komentar/comment, penulis sangat terbuka dengan perbedaan pendapat. Terima kasih & salam hangat! :)